Tuesday, May 22, 2007

BERINVESTASI KEBAIKAN

Oleh Eko Jalu Santoso, Weblog: www.ekojalusantoso. com
<http://www.ekojalus antoso.com/>

Ada sebuah nasehat bijak dari almarhumah Ibu saya dan selalu tertanam dalam
hati saya sampai kini adalah, agar selalu "menanamkan kebaikan" dalam hidup
ini. Saya yakin, sebagian besar manusia sudah menerima nasehat bijak seperti
ini dari para orang tua atau ibu mereka. Inti dari nasehat itu adalah agar
kita menempatkan cita-cita paling penting dalam hidup adalah selalu
"menanamkan kebaikan."

Kalau kita menelaah dari nilai-nilai kehidupan keagamaan, nasehat ini sangat
relevan dengan apa yang secara tegas disampaikan oleh Allah Tuhan Yang Maha
Esa dalam kitab suci-Nya yang menyatakan, "Tidak ada yang dapat diunggulkan
bagi manusia, kecuali apa yang dia usahakan untuk kebaikan secara individu".
Kebaikan secara individu menjadi panjatan dalam menata diri untuk menjadi
pribadi yang berkualitas dalam meraih kehidupan yang penuh potensi dan
keagungan.

Kebaikan secara individu menjadi landasan penting dalam pembangun kualitas
pribadi kita. Apakah dalam keluarga, dalam organisasi, dalam pekerjaan
maupun dalam bisnis, hubungan antar manusia akan semakin meningkat dan
semakin mendalam, bila senantiasa dilandasi kebaikan individu dan kesedian
berbagi kebaikan dengan orang lain. Kebaikan dari masing-masing individu ini
dapat menjadikan kebaikan dalam masyarakat, sehingga terbangun kehidupan
yang damai dan bahagia.

Dimata seorang ibu, "menanamkan kebaikan" dalam hidup merupakan nasehat
paling penting. Menaburkan kebaikan hendaknya menjadi cita-cita terpenting
dalam hidup ini. Karena menaburkan kebaikan berarti menghidupkan sumber
energi positif dari dalam diri untuk orang lain dan alam semesta. Energi ini
akan kembali kepada kita dan memberikan berbagai kemudahan dalam kehidupan.

Menjadi apapun kita saat ini, apakah presiden, menteri, konglomerat,
direktur utama, manager atau pegawai biasa, memiliki pangkat apapun kita,
apakah jenderal, kolonel, kapten atau prajurit biasa, memiliki gelar apapun
diri kita, apakah profesor, doktor, master, sarjana atau lainnya, yang
terpenting adalah "menanamkan kebaikan" kepada orang lain. Semua pangkat,
gelar dan jabatan itu, tidak akan memberikan makna bagi kualitas pribadi
seseorang bahkan hanya akan berakhir dengan kesia-siaan kalau tidak
digunakannya untuk menanamkan kebaikan.

Banyak pintu-pintu kebaikan yang dapat dilakukan dan menjadi sumber energi
positif keberhasilan, seperti:

1. Kalau memiliki ilmu, gunakanlah untuk mencerdaskan orang lain
2. Kalau memiliki harta, gunakan untuk kebaikan banyak orang
3. Kalau memiliki kekuasaan, gunakanlah untuk mensejahterakan banyak
orang
4. Kalau memiliki tenaga, gunakan untuk membantu banyak orang
5. Kalau menjadi penegak hukum, berikanlah perlindungan dan keadilan
kepada banyak orang
6. Kalau menjadi pengusaha, jalankan usaha untuk memberiakn manfaat dan
kebaikan banyak orang
7. Dan lainnya

Intinya mulailah dengan hal-hal sederhana dan mudah dilakukan sesuai dengan
kemampuan diri kita. Mulailah dari lingkungan terdekat, seperti orang-orang
yang Anda temui setiap hari, lingkungan rumah sekitar Anda, lingkungan
kerja. Dan yang penting sekecil apapun kebaikan itu, mulailah sekarang ini
juga.

Semakin banyak menaburkan benih-benih kebaikan berarti semakin banyak
melepaskan energi positif dari dalam diri. Orang yang pertama merasakan
manfaat dari berbuat kebaikan adalah mereka yang melakukannya. Mereka akan
merasakan "buah"nya seketika itu dalam jiwa, akhlak, dan hati nuraninya.
Sehingga hatinya akan terjaga kejernihannya. Hidup akan terasa lebih mudah,
merasakan lapang dada, tenang, tenteram dan damai.

Mereka yang dapat menggunakan potensi dirinya untuk menaburkan benih-benih
kebaikan, maka akan memberikan kemudahan dalam hidup. Inilah prinsip
menjadikan setiap kehadiran kita adalah rahmat bagi orang lain dan alam
semesta atau "rahmatan lil alamin".

Salam Motivasi Nurani.

Eko Jalu Santoso adalah seorang professional dan praktisi dunia usaha,
Founder Motivasi Nurani Indonesia, Penulis Buku "The Art of Life
Revolution", Elex Media Komputindo.

No comments:

sebuah renungan

Dan apa bila segala hal seperti menentang Anda, seperti menghalangi Anda, seperti memberatkan diri Anda, seperti membebani Anda, ingatlah bahwa Anda telah diberikan kekuatan yang sangat luar biasa oleh Allah, di mana saat ini semua tinggal terserah Anda mau memanfaatkannya atau tidak. Jika mau maka kekuatan yang Anda miliki insya Allah cukup.